Jika
karbohidrat seperti sukrosa, fruktan, atau pati yang digunakan sebagai substrat
pada proses respirasi dan jika senyawa tersebut teroksidasi secara sempurna,
maka jumlah oksigen yang digunakan akan persis sama dengan jumlah karbondioksida
yang dihasilkan. Nisbah O2/CO2 ini disebut Kuosien Respirasi, sering
disingkat RQ (Respiratory Quotient). Nilai RQ ini pada kebanyakan kasus akan
mendekati nilai 1. Sebagai contoh, nilai RQ rata-rata dari daun berbagai
spesies adalah sekitar 1,05. Biji dari tanaman serealia dan legume dimana pati
merupakan cadangan karbohidrat utama juga menunjukkan nilai RQ mendekati 1,0. Tetapi
jika bahan cadangan yang dominan bukan pati, misalnya lemak atau minyak, maka
nilai RQ dapat menjadi lebih rendah. Nilai RQ serendah 0,7 dapat terjadi.
Sebagai contoh adalah oksidasi asam lemak yang umum dijumpai yakni asam oleat.
C18H34O2 + 25,5
O2 menjadi 18
CO2 + 17 H2O
Nilai
RQ dari reaksi di atas adalah 18/25,5 =
0,71
Dengan
mengetahui nilai RQ dari suatu organ atau jaringan, akan dapat diperkirakan
jenis senyawa yang dioksidasi (substrat dari proses respirasi) pada organ atau
jaringan tersebut. Tetapi perlu diingat bahwa senyawa yang dioksidasi mungkin
terdiridari beberapa jenis, sehingga nilai RQ yang terukur merupakan rata-rata
dari hasil oksidasi berbagai senyawa tersebut. Secara umum, RQ ini dapat
digunakan sebagai indikasi dari porsi karbohidrat sebagai substrat respirasi.
Jika nilai RQ semakin mendekati 1 maka semakin dominan porsi karbohidrat
sebagai substrat respirasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar